Oleh : Kang Tatang
Sumber : Wikipedia
AH-1 SuperCobra adalah jenis helikopter serang bermesin ganda yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Bell Helicopter. Pabrikan pesawat helikopter yang berkedudukan di Hurst, Texas, USA ini telah membuat beberapa versi helikopter yang menjadi andalan militer AS. Selain AH-1 SuperCobra, Bell yang bekerjasama dengan Boeing juga telah membuat pesawat hybrid V-22 Osprey yang terkenal itu.
AH-1 SuperCobra dikembangkan berdasarkan desain AH-1 Cobra, helikopter tempur versi sebelumnya yang digunakan oleh Angkatan Darat AS di Vietnam. Selama beberapa tahun AH-1 SuperCobra menjadi tulang punggung Korps Marinir AS, namun secara bertahap keberadaannya mulai diganti oleh helikopter tempur Bell AH-1Z Viper.
Pada pertengahan dasawarsa 1960-an Korps Marinir AS sangat tertarik dengan helikopter AH-1G Cobra yang digunakan oleh Angkatan Darat, dan ingin agar helikopter tersebut dimodifikasi menjadi bermesin ganda untuk meningkatkan keselamatan operasional di kawasan perairan. Awalnya Departemen Pertahanan AS menolak keras untuk memberikan helikopter Cobra bermesin ganda kepada Korps Marinir, departemen ini ingin memberikan helikopter yang sama seperti yang digunakan oleh Angkatan Darat. Tapi akhirnya Korps Marinir memenangkan permintaannya dan pada Mei 1968 mereka memberi kontrak kepada perusahaan Bell untuk membuat 49 unit helikopter AH-1J SeaCobra yang memiliki mesin ganda.
Helikopter tempur AH-1 SuperCobra (varian AH-1J) melakukan penerbangan perdana pada tahun 1969. Selanjutnya varian AH-1J mulai dioperasikan pada tahun 1971, lalu menyusul varian AH-1W pada tahun 1986.
Meskipun dikenal sebagai helikopter tempur bermesin ganda, beberapa varian AH-1 SuperCobra masih bermesin tunggal, yaitu AH-1G, AH-1Q, AH-1S/P/E/F, dan tentu saja AH-1 Cobra. Dan varian selebihnya adalah bermesin ganda seperti dibawah ini:
Karakteristik Umum
Sumber : Wikipedia
AH-1 SuperCobra adalah jenis helikopter serang bermesin ganda yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Bell Helicopter. Pabrikan pesawat helikopter yang berkedudukan di Hurst, Texas, USA ini telah membuat beberapa versi helikopter yang menjadi andalan militer AS. Selain AH-1 SuperCobra, Bell yang bekerjasama dengan Boeing juga telah membuat pesawat hybrid V-22 Osprey yang terkenal itu.
AH-1 SuperCobra dikembangkan berdasarkan desain AH-1 Cobra, helikopter tempur versi sebelumnya yang digunakan oleh Angkatan Darat AS di Vietnam. Selama beberapa tahun AH-1 SuperCobra menjadi tulang punggung Korps Marinir AS, namun secara bertahap keberadaannya mulai diganti oleh helikopter tempur Bell AH-1Z Viper.
Pada pertengahan dasawarsa 1960-an Korps Marinir AS sangat tertarik dengan helikopter AH-1G Cobra yang digunakan oleh Angkatan Darat, dan ingin agar helikopter tersebut dimodifikasi menjadi bermesin ganda untuk meningkatkan keselamatan operasional di kawasan perairan. Awalnya Departemen Pertahanan AS menolak keras untuk memberikan helikopter Cobra bermesin ganda kepada Korps Marinir, departemen ini ingin memberikan helikopter yang sama seperti yang digunakan oleh Angkatan Darat. Tapi akhirnya Korps Marinir memenangkan permintaannya dan pada Mei 1968 mereka memberi kontrak kepada perusahaan Bell untuk membuat 49 unit helikopter AH-1J SeaCobra yang memiliki mesin ganda.
Helikopter tempur AH-1 SuperCobra (varian AH-1J) melakukan penerbangan perdana pada tahun 1969. Selanjutnya varian AH-1J mulai dioperasikan pada tahun 1971, lalu menyusul varian AH-1W pada tahun 1986.
Meskipun dikenal sebagai helikopter tempur bermesin ganda, beberapa varian AH-1 SuperCobra masih bermesin tunggal, yaitu AH-1G, AH-1Q, AH-1S/P/E/F, dan tentu saja AH-1 Cobra. Dan varian selebihnya adalah bermesin ganda seperti dibawah ini:
- AH-1J SeaCobra, ini varian asli atau awal dari versi mesin ganda.
- AH-1J Internasional, versi ekspor dari varian AH-1J SeaCobra.
- AH-1T Improved SeaCobra, upgrade dari varian sebelumnya dengan menambah panjang ukuran tailboom serta peningkatan mesin dan transmisi.
- AH-1W SuperCobra, juga dikenal dengan nama Whiskey Cobra, varian yang bisa diandalkan untuk operasional pada siang mapun malam hari, juga dilengkapi dengan mesin yang lebih kuat dan persenjataan yang lebih maju.
- AH-1(4B)W Viper, ini versi uji coba dengan empat bilah baling-baling. Varian asli hanya memiliki dua bilah baling-baling. Rotor yang digunakan sama seperti yang dimiliki helikopter Bell 680. Sebuah prototipe telah dikonversi dari AH-1T 161022.
- AH-1Z Viper, varian baru yang juga dijuluki "Zulu Cobra". Dikembangkan bersamaan dengan varian UH-1Y Venom pada Program H-1. Peningkatan meliputi penggunaan empat bilah baling-baling dan menambah Sistem Penargetan Malam (NTS: Night Targeting System).
- Model 309 King Cobra, versi eksperimental untuk helikopter serang yang mampu dioperasikan dalam segala macam kondisi cuaca. Desain dasar diambil dari AH-1G dan AH-1J. Dua prototip 309 King Cobra telah dibuat. Yang pertama menggunakan mesin PW&C T400-CP-400, sedangkan prototip kedua menggunakan mesin Lycoming T-55-L-7C.
- CobraVenom, varian yang ditawarkan kepada Inggris.
- AH-1RO Dracula, varian yang ditawarkan kepada Rumania.
- AH-1Z King Cobra, pernah ditawarkan kepada Turki untuk Program ATAK, program pengembangan helikopter tempur yang dikerjakan oleh Turkish Aerospace Industries dan AgustaWestland yang menghasilkan helikopter tempur T-129. Tawaran varian AH-1Z King Cobra ini dibatalkan karena Bell dan Turki tidak bisa mencapai kesepakatan mengenai produksi.
- Panha 2091, versi upgrade varian AH-1J International yang dikembangkan oleh Iran tanpa seizin Bell.
Karakteristik Umum
- Crew : 2, pilot dan co-pilot (merangkap operator persenjataan)
- Panjang : 17,7 m
- Diameter Rotor : 14,6 m
- Tinggi : 4,19 m
- Luas Lingkaran Baling-baling Rotor : 168,1 m²
- Berat Kosong : 4.630 kg
- Berat Maksimum Lepas-Landas : 6.690 kg
- Mesin : 2 unit General Electric T700-401turboshaft, masing-masing berkekuatan 1.690 shp (1.300 kW)
- Sistem Rotor : 2 baling-baling pada rotor utama, 2 baling-baling pada rotor ekor
- Kecepatan Maksimum : 190 knot (218 mph, 352 km/jam)
- Jarak Jangkau : 587 km
- Batas Ketinggian Maksimum Penerbangan : 3.720 m
- Laju Panjat : 8.2 m/detik
- 1 unit meriam otomatis M197 kaliber 20 mm terpasang pada Turret A/A49E-7 dengan 750 putaran
- Roket Hydra 70 kaliber 70 mm yang terpasang pada peluncur roket LAU-68C/A (7 tembakan) atau LAU-61D/A (19 tembakan)
- 8 roket Zuni kaliber 127 mm yang terpasang pada 2 peluncur roket LAU-10D/A
- 8 rudal TOW yang terpasang pada 2 peluncur rudal XM65
- 8 rudal AGM-114 Hellfire yang terpasang pada 2 peluncur rudal M272
- Sepasang rudal anti pesawat AIM-9 Sidewinder
No comments:
Post a Comment
Terima kasih anda telah memberikan komentarnya disini.