Sunday, March 18, 2012

KNKT selidiki musibah jatuhnya helikopter Airfast


Oleh : Kang Tatang
Sunber ; Antara News


Timika - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengutus dua orang stafnya untuk menyelidiki musibah jatuhnya helikopter Airfast PK-ODA di lembah sekitar Mil 73, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, Sabtu (17/3).

Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika John Rettob di Timika, Minggu, mengatakan dua orang perwakilan dari KNKT telah tiba di Timika pada Minggu (18/3) pagi. 

Mereka minta Senin (19/3) diantar ke lokasi jatuhnya helikopter Airfast tersebut," kata John.

Menurut John, kedua perwakilan dari KNKT tersebut telah meminta data-data awal terkait kasus kecelakaan helikopter Airfast PK-ODA yang dipiloti Shri Krishnan, warga negara Selandia Baru tersebut.

Sementara itu proses evakuasi dua penumpang helikopter naas atas nama Adrianus Amba Sangka dan Iyan Timisela hingga Minggu malam belum bisa dilakukan akibat cuaca buruk sehingga diputuskan akan dilanjutkan pada Senin (19/3) pagi mulai pukul 06.00 WIT. 

Hingga saat ini empat anggota tim Emergency Response Group (ERG) PT Freeport masih berada di lokasi jatuhnya helikopter Airfast untuk mempersiapkan proses evakuasi jenazah Adrianus dan Iyan yang merupakan karyawan PT Pangansari Utama.

Rencana evakuasi melalui jalan darat juga tidak bisa dilakukan karena medan yang terjal, meskipun lokasi jatuhnya helikopter Airfast tersebut tidak terlalu jauh dari jalan tambang Freeport.

Menurut John, jenazah kapten pilot Shri Krishnan saat ini masih berada di rumah sakit Tembagapura. Sesuai rencana, jenazah Shri Krishnan akan dibawa ke negara asalnya di Selandia Baru pada Senin siang menggunakan pesawat Airfast.

Helikopter Airfast dengan nomor registrasi PK-ODA yang dioperasikan oleh perusahaan Eksplorasi Nusa Jaya hilang kontak pada Sabtu siang. Helikopter tersebut berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.21 WIT dengan tujuan lokasi eksplorasi perusahaan Eksplorasi Nusa Jaya di Wanagon, Distrik Tembagapura.

Setelah tiba di Wanagon, helikopter naas itu melanjutkan perjalanan menuju Tembagapura dengan membawa dua karyawan PT Pangansari Utama, Adrianus dan Iyan.

Dalam perjalanan ke Tembagapura, helikopter tersebut jatuh di lembah sekitar Mil 73, tidak jauh dari terowongan tambang PT Freeport. 

Penyebab kecelakaan helikopter tersebut hingga kini masih diselidiki oleh KNKT. Namun diduga kuat penyebab kecelakaan helikopter tersebut akibat cuaca buruk.



No comments:

Post a Comment

Terima kasih anda telah memberikan komentarnya disini.