Oleh : Kang Tatang
Sumber : Flying School.com
Apakah ada penempatan kerja di airline ? Secara statistik jumlah pilot yang ada sekarang masih jauh di bawah cukup Jika di hitung dari ratio pesawat dan crew. Jadi jika anda lihat secara garis besar, jika sekarangpun masih belum cukup, bagaimana dengan planning pesawat yang sedang dalam proses pembelian (GARUDA, LION, CITILINK, SKY, DLL) jadi dalam jangka 5 tahun kedepan, masa depan sebagai pilot masih sangat menjanjikan.
Salah satu kendala kurangnya pasokan pilot lokal adalah, karena biaya
sekolah pilot
tergolong mahal. Total biaya pendidikan satu pilot di Indonesia sekitar Rp
500 juta-Rp 700 juta. Kalau di luar negeri bisa sekitar US$ 33 ribu –
US$ 50 ribu. Semua orang bisa menjadi pilot asal ada uang sebesar
itu.
Jawabannya adalah:
selain soal harga, ketersediaan pesawat yang berfungsi semua dan pelatih
(instruktur) menjadi daya tarik utama. Dunia sekolah penerbangan di Indonesia,
rata-rata memiliki sedikit pesawat latih atau banyak pesawat latih tetapi
banyak yang tidak beroprasi dan sedikit pelatih (instruktur).
Sekolah Murah belum tentu kualitas tidak baik dan sekolah mahal belum tentu kualitas baik.
Berikut adalah TOP 10 Sekolah Penerbangan / Flying School yang di rekomendasikan
Tahun 2014 :
Sumber : Flying School.com
Jumlah lulusan pilot di dalam negeri masih belum berimbang
dengan kebutuhan perusahaan penerbangan di Indonesia yang terus berkembang.
Seiring dengan meningkatnya
perkembangan bisnis internasional dibidang penerbangan, para maskapai
penerbangan terus berupaya memenuhi kebutuhan dan kualitas pilot.
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai sekitar 242 juta orang maka tak pelak jumlah trafik penumpang udara di
Indonesia dalam satu dekade terakhir telah meningkat dengan tajam, bahkan
beberapa analis penerbangan di Tanah Air memperkirakan jumlah penumpang udara
di Indonesia tahun 2015 akan bisa menembus 100 juta orang.
Apakah ada penempatan kerja di airline ? Secara statistik jumlah pilot yang ada sekarang masih jauh di bawah cukup Jika di hitung dari ratio pesawat dan crew. Jadi jika anda lihat secara garis besar, jika sekarangpun masih belum cukup, bagaimana dengan planning pesawat yang sedang dalam proses pembelian (GARUDA, LION, CITILINK, SKY, DLL) jadi dalam jangka 5 tahun kedepan, masa depan sebagai pilot masih sangat menjanjikan.
Menjadi pilot bagi
sebagian orang merupakan pekerjaan yang dimimpikan. Pendapatan jauh di
atas rata-rata pekerjaan lain, fasilitas yang bagus, kesempatan jalan-jalan
gratis ke berbagai kota di seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia adalah salah
satu alasannya.
Apalagi, adaan
geografis Indonesia yang merupakan kepulauan, diiringi perkembangan industri
dan peluang pasar yang begitu menjanjikan, kini hampir semua perusahaan
penerbangan berlomba-lomba menambah jumlah armadanya. Sehingga kebutuhan akan
pilot juga tinggi.
Menurut hitungan
Ketua Federasi Pilot Indonesia, perusahaan penerbangan di Indonesia butuh
tambahan sebanyak 800 – 900
pilot baru. “Karena kita masih kekurangan pilot sekitar
300-400 orang setiap tahunnya”
Lebih baik sekolah
pilot Indonesia atau luar negeri?
Salah satu kendala kurangnya pasokan pilot lokal adalah, karena biaya
Tapi apakah benar seperti itu?
Siapapun yang
berminat menjadi pilot asal memiliki biaya atau sponsor maka akan dengan mudah
bisa menjadi seorang pilot komersial ?
Namun ada juga
Flying School yang menyediakan cicilan bahkan hingga 60 Kali, suatu program
yang sangat membantu dan menjadi solusi dalam biaya sekolah penerbangan (flying
school).
Untuk menjadi pilot,
seorang calon pilot yang bersekolah sekolah penerbangan (flying school) harus
menyelesaikan pendidikannya di sekolah penerbangan (flying school), dimulai
dari first flight, first solo, first cross country, PPL (Private Pilot License)
, CPL (Commercial Pilot License), hingga Multi Engine dan Instrument Rating
yang menghabiskan jam terbang sebanyak 150 jam terbang.
Bila di Indonesia,
tes yang diharuskan untuk menjadi penerbang adalah tes kesehatan dan bahasa
Inggris. Tapi dengan terbatasnya tempat yang tersedia di sekolah penerbang maka
setiap sekolah di Indonesia mengadakan tes penerimaan yang biasanya berupa tes akademik
termasuk bahasa Inggris dan mungkin juga tes psikologi serta tes bakat terbang
sedangkan ada pula sekolah penerbangan (flying school) yang tidak mengharuskan di
adakan nya tes untuk menjadi penerbang. Di requirement
hiring airline (cari di google), tidak ada tertulis requirement tinggi badan
atau mata minus, nilai rapot, lulusan IPA dll.
Mengapa memilih
sekolah penerbang di Luar Negeri?
Sekolah Murah belum tentu kualitas tidak baik dan sekolah mahal belum tentu kualitas baik.
Berikut adalah TOP 10 Sekolah Penerbangan / Flying School yang di rekomendasikan
Tahun 2014 :
No
|
Sekolah
|
Total
Fee
|
Note
|
1
|
US$
33.000
|
Anda
bisa lulus hanya dalam
8
bulan, biaya sekolah cukup murah, Tersedia Cicilan Hingga 60 Kali dan murid indonesia
lebih di perioritaskan.
|
|
2
|
Rp
620.000.000
|
Punya
kerja sama dengan Garuda Indonesia namun proses seleksi sangat ketat.
|
|
3
|
Rp
20.000.000
|
Sekolah
penerbangan Negeri. Proses seleksi sangat ketat, hanya 20 siswa diterima tiap
tahunnya
|
|
4
|
ATKP
Surabaya
|
Rp
48.000.000
|
Sekolah
penerbangan negeri. Biaya pendidikan terjangkau namun proses seleksi cukup
ribet
|
5
|
Bandung
Pilot Academy
|
Rp
620.200.000
|
Biayanya
pendidikannya mahal dan instrukturnya masih sedikit
|
6
|
Alfa
Flying School
|
Rp
650.000.000
|
|
7
|
Nusa
Flying School
|
Rp
251.000.000 (PPL saja)
|
Bekerjasama
dengan maskapai penerbangan Lion Air
|
8
|
Aero
Flyer Institute
|
US$
55.000
|
Biaya
tinggi dan pesawat latih masih sedikit
|
9
|
Proflight
Pilot School
|
Rp
645.000.000
|
Prosek
seleksi panjang dan siswa yang diterima hanya 12 orang tiap batch nya.
|
10
|
All
Asia Aviation Academy
|
US$
43.000
|
kadang ngebayangin asyik juga jadi pilot, tapi di samping takut ketinggian, sebagian orang juga nyerah karena biayanya selangit, setinggi pesawat di udara, he he.
ReplyDeletesalam kenal (mas widhi)