Bangkai pesawat "microlight" jenis trike PKS 135, Rabu (7/7) sekitar pukul 09.30 WIB, akhirnya ditemukan petugas tim gabungan, tersangkut di atas pohon di sekitar Kp. Cileuleuy, Gunung Beser (Kencana). Namun akibat medan yang cukup berat dan berkabut, petugas tim gabungan belum bisa mendekati lokasi.
Berdasarkan informasi di lapangan, pesawat yang tersangkut di atas pohon itu tidak mengalami kerusakan berarti. Namun lokasi ditemukannya bangkai pesawat itu, berada di tengah hutan dan jauh ke lokasi perkampungan warga. Sementara nasib kedua awak pesawatnya, yaitu pilot drg. Noto Cipto Nartomo (56) dan kopilot Moch. Panji Gunawan (31), belum diketahui.
Penemuan tersebut, bermula dari proses pendeteksian sinyal HP milik awak pesawat yang diperkirakan masih aktif. Proses pendeteksian ini melibatkan bantuan petugas Telkom. Saat itu, HP korban diperkirakan masih aktif.
"Bangkai pesawat ditemukan berada di atas pohon di daerah Cileuleuy, Gunung Beser oleh Pasukan Khas (Paskhas) di bawah pimpinan Kapten (Psk) Tambunan. Namun belum diketahui nasib kedua awak pesawat tersebut," kata Komandan Landasan Udara (Lanud) Sulaeman, Kolonel Pnb. Gutomo, S.I.P. didampingi Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Sulaeman, Mayor (Sus) Rifait saat dikonfirmasi "GM" di Pangalegan, Kab. Bandung, Rabu (7/7).
Terkait hal itu, ia menyatakan, tim gabungan saat ini tengah difokuskan untuk mengevakuasi bangkai pesawat. Namun kerena kondisi medan yang begitu berat evakuasi terpaksa dihentikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya kondisi medan sangat terjal dan kabutnya tebal sehingga menyulitkan pandangan.
"Tadi pukul 14.00 WIB pasukan ditarik dulu. Besok (hari ini, red) sekitar pukul 05.00 WIB pasukan kembali lagi untuk melakukan penelusuran bangkai pesawat tersebut," katanya.
Untuk menuju lokasi bangkai pesawat, Gutomo mengatakan, hanya dapat melalui jalur darat. Lokasinya berada di tengah hutan dengan kemiringan 80 derajat. Saat berkabut, disebutkan, jarak pandang hanya 1 meter. Dengan begitu, untuk melewatinya anggota harus berjalan dengan bergandengan.
"Dari posko Pangalengan dibutuhkan 2,5 jam untuk menuju Cileuleuy. Meski bisa menggunakan kendaraan, namun tetap harus berjalan kaki karena menelusuri perbukitan," katanya.
Hal senada diungkapkan Administratur PT Perkebunan Teh Papandayan, Yanto Cahyana. Untuk mencapai lokasi harus menembus hutan dengan medan terjal. Di sisi lain, sering datang kabut tebal dan hujan deras. "Saya juga melihatnya dengan menggunakan alat teropong. Saat ini tim SAR masih berupaya mendekati lokasi tersebut," katanya.Terbang rendah
Sementara itu, Wahyu (46), Ketua RW 06 Kp. Cisarua, Desa Neglawangi, Kec. Kertasari, Kab. Bandung, yang tinggal berdekatan dengan Gunung Beser dan Gunung Papandayan mengatakan, saat pesawat trike PKS 135 hilang kontak dengan petugas di Lanud Sulaeman, Minggu (4/7) lalu, tidak diketahui ada pesawat terbang rendah di atas gunung.
"Tidak ada kapal yang terbang rendah. Suaranya pun tak ada. Kita hanya tahu dari berita di televisi dan ada petugas yang melakukan pencarian," ujarnya, yang dibenarkan Syarifudin (45), warga sekitar lainnya.
Ditambahkan Syarifudin, dalam beberapa hari terakhir ini, cuaca di kawasan Gunung Beser dan Gunung Papandayan sering terlihat mendung akibat tertutup kabut tebal. Sesekali turun hujan.
Sehingga kalau ada pesawat yang terbang di atas gunung itu, sangat membahayakan. "Memang sempat ada pesawat capung yang lewat sini. Tapi itu juga sebelum ada pesawat yang jatuh," katanya.
Menurutnya, jika pesawat sudah dipastikan ditemukan di Gunung Beser, warga akan berusaha membantu petugas yang melakukan evakuasi jika dibutuhkan. "Pokoknya, kami siap membantu petugas," katanya.
Tim SAR
Sementara dari posko utama Lanud Sulaeman Bandung, Wakil Ketua Persatuan Olahraga Dirgantara (Pordirga) Microlight Jabar, Saleh Sudrajat mengaku, hingga kemarin sore pihaknya belum mendapat kepastian adanya penemuan bangkai pesawat.
"Hingga kini kita belum mendapat kabar terbaru dan tim pencarian udara akan terjun ke Pangalengan untuk mendapat informasi secara akurat," katanya.
Kendati begitu, ia mengatakan, tim pencarian udara melakukan penyisiran di wilayah Gunung Puntang, Gunung Masigit, Gunung Malang, dan Gunung Kendang. Pesawat yang digunakan, 1 unit Heli Augusta 109, 1 unit Fixed Wing Tecnam PK-STV milik Susi Air, dan 2 unit pesawat trike PKS 205 yang diawaki Saleh dan PKS-201 yang diawaki Ivan.
Disinggungnya, proses pencarian dua awak pesawat trike PKS-135 yang hilang akan dilakukan selama delapan hari sejak Minggu (4/7). Hal itu sesuai standar operasioanl SAR. Bila pencarian masih belum mendapatkan hasil hingga hari ke-8, harus dibicarakan terlebih dulu, apakah dibutuhkan penambahan waktu atau tidak. (B.46/B.105/B.117)**
Sumber : Harian Umum Galamedia ( berita tgl 08 Juli 2010 )
No comments:
Post a Comment
Terima kasih anda telah memberikan komentarnya disini.