Oleh : Kang Tatatang
Sumber : Pos kota
BANDUNG – Tim SAR yang dibantu anggota polisi serta TNI siang ini tengah berjibaku mengevakuasi tiga jenazah awak pesawat Cessna 172 Skyhawk milik PT Nusa Flying International School yang jatuh di kaki Gunung Ciremai di Kabupaten Majalengka, Jabar.
Kondisi tiga korban yang kini sudah mulai membusuk akan dievakuasi dengan memakan waktu enam jam. ” Kondisi medan sangat curam sehingga kami harus waspada dan proses evakuasi cukup lama,” kata Wakapolres Majalengka, Kompol Alfred Ramses, kepada wartawan, Selasa.
Dia menjelaskan, kondisi pesawat hancur. Bahkan, petugas kini tengah turun ke kawah untuk melakukan evakuasi ketiga awak pesawat termasuk puing-puing pesawat itu sendiri. Ketiga awak pesawat yang sudah tewas dikabarkan masih berada di dalam pesawat dengan posisi menumpuk di bagian kokpit pesawat naas tadi.
Kabid Humas Polda Jabar AKBP Martinus Sitompul, kepada wartawan menyebutkan, kemungkinan besar pesawat itu menabrak tebing di sekitar Kawah Burung di Ciremai.
“Untuk tiba dilokasi jatuhnya pesawat dibutuhkan waktu enam jam. Pesawat itu jatuh tepat di daerah Argapura, Majalengka. Sedang pesawat itu hancur dan kepingannya bercecer di sejumlah tempat,” ujar dia.
Diberitakan, terungkapnya pesawat yang hilang ditemukan di Majalengka, Senin setelah warga setempat melapor mencium bau busuk dan menemukan puing-puing pesawat. Diketahui, Pesawat Cessna C 172 mengalami hilang kontak Rabu (16/11/2011) saat terbang dari Halim menuju Cirebon.
Pesawat naas itu ditumpangi tiga awak masing-masing Kapten Partogi Sianipar,25, Instruktur, warga Jalan Lamsirih 9, Jatibening Baru, Pondok Gede, Jaktim. Muhammad Fikriansyah,18, tercatat sebagai siswa penerbang, warga Jalan Poltangan, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dan Agung Febrian,30, siswa penerbangan warga Kompleks Taman Bukit Permai, Bintaro, Pesanggrahan, Jaksel. Setelah dievakuasi ketiga awak akan dibawa ke RSUD Majalengka.
Sumber : Pos kota
Kondisi tiga korban yang kini sudah mulai membusuk akan dievakuasi dengan memakan waktu enam jam. ” Kondisi medan sangat curam sehingga kami harus waspada dan proses evakuasi cukup lama,” kata Wakapolres Majalengka, Kompol Alfred Ramses, kepada wartawan, Selasa.
Dia menjelaskan, kondisi pesawat hancur. Bahkan, petugas kini tengah turun ke kawah untuk melakukan evakuasi ketiga awak pesawat termasuk puing-puing pesawat itu sendiri. Ketiga awak pesawat yang sudah tewas dikabarkan masih berada di dalam pesawat dengan posisi menumpuk di bagian kokpit pesawat naas tadi.
Kabid Humas Polda Jabar AKBP Martinus Sitompul, kepada wartawan menyebutkan, kemungkinan besar pesawat itu menabrak tebing di sekitar Kawah Burung di Ciremai.
“Untuk tiba dilokasi jatuhnya pesawat dibutuhkan waktu enam jam. Pesawat itu jatuh tepat di daerah Argapura, Majalengka. Sedang pesawat itu hancur dan kepingannya bercecer di sejumlah tempat,” ujar dia.
Diberitakan, terungkapnya pesawat yang hilang ditemukan di Majalengka, Senin setelah warga setempat melapor mencium bau busuk dan menemukan puing-puing pesawat. Diketahui, Pesawat Cessna C 172 mengalami hilang kontak Rabu (16/11/2011) saat terbang dari Halim menuju Cirebon.
Pesawat naas itu ditumpangi tiga awak masing-masing Kapten Partogi Sianipar,25, Instruktur, warga Jalan Lamsirih 9, Jatibening Baru, Pondok Gede, Jaktim. Muhammad Fikriansyah,18, tercatat sebagai siswa penerbang, warga Jalan Poltangan, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dan Agung Febrian,30, siswa penerbangan warga Kompleks Taman Bukit Permai, Bintaro, Pesanggrahan, Jaksel. Setelah dievakuasi ketiga awak akan dibawa ke RSUD Majalengka.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih anda telah memberikan komentarnya disini.