Oleh : Kang Tatang
Sumber: Fajar online
Akibat penembakan ini, Pratu Fana S akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya karena kembali tertembus peluru saat berada di dalam helikopter tersebut.
"Penembakan ini terjadi Rabu 3 Agustus saat Helikopter yang dipiloti Mayor Cpn Kandek dan Copilot Lettu Cpn Fandi terbang dari Bandara Mulia Puncak Jaya pada pukul 14.00 WIT," ungkap sumber terpercaya kepada Cenderawasih Pos(Grup FAJAR), kemarin.
Ketika helikopter itu melewati daerah Puncak Senyum, tiba-tiba ditembaki oleh kelompok sipil bersenjata dari arah Puncak Senyum itu. Tembakan tersebut mengenai dua titik bagian helikopter. "Pertama di bagian bawah tepatnya di samping kiri roda depan di bawah copilot dan kedua di bagian bodi pesawat tepatnya samping kanan dekat mesin pesawat. Ternyata gangguan tembakan dari gerombolan tersebut mengenai kembali korban pada bagian rusuk kiri dan peluru bersarang di tubuh korban menyebabkan korban tewas. Korban kemudian dievakuasi ke Wamena dan selanjutnya ke Jayapura," kata sumber itu.
Sumber lainnya menyebut, Pratu Fana S memang telah tertembak oleh kelompok sipil bersenjata di Tingginambut dan telah meninggal dunia, kemudian saat dievakuasi dengan heli, tiba-tiba heli yang ditumpangi ditembaki dan pelurunya kembali tembus dan bersarang di tubuh Pratu Fana.
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Erfi Triassunu saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya menyatakan benar adanya penembakan Heli milik TNI di kawasan Puncak Senyum, Puncak Jaya.
"Saat itu satu anggota saya terkena tembakan di daerah Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya yang kemudian dievakuasi melalui Heli ke Wamena, tapi di daerah Puncak Senyum, Helinya ditembak. Untuk sementara pelakunya diduga TPN/OPM," tuturnya.
Sore kemarin, korban penembakan itu telah tiba di Jayapura dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Marthen Indey.
Pangdam menegaskan kejadian yang kerap terjadi ini akan menjadi bahan evaluasi oleh TNI agar hal serupa tidak terulang kembali. "Ya, walau kita bisa ketahui sendiri bahwa pihak separatis tersebut menguasai medan sedangkan kita fokus dalam kerja bhakti sosial," tandasnya.
Sumber: Fajar online
WAMENA -- Di Puncak Jaya, Papua, heli milik TNI AD ditembaki kelompok sipil bersenjata,
Kelompok sipil bersenjata di daerah Puncak Jaya terus berulah. Kali ini, yang menjadi sasaran adalah Helikopter milik TNI AD Jenis MI-17 yang sedang mengevakuasi seorang anggota TNI Yonif 753/AVT bernama Pratu Fana S yang sebelumnya menjadi korban penembakan oleh kelompok sipil bersenjata di Tingginambut, Puncak Jaya.Akibat penembakan ini, Pratu Fana S akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya karena kembali tertembus peluru saat berada di dalam helikopter tersebut.
"Penembakan ini terjadi Rabu 3 Agustus saat Helikopter yang dipiloti Mayor Cpn Kandek dan Copilot Lettu Cpn Fandi terbang dari Bandara Mulia Puncak Jaya pada pukul 14.00 WIT," ungkap sumber terpercaya kepada Cenderawasih Pos(Grup FAJAR), kemarin.
Ketika helikopter itu melewati daerah Puncak Senyum, tiba-tiba ditembaki oleh kelompok sipil bersenjata dari arah Puncak Senyum itu. Tembakan tersebut mengenai dua titik bagian helikopter. "Pertama di bagian bawah tepatnya di samping kiri roda depan di bawah copilot dan kedua di bagian bodi pesawat tepatnya samping kanan dekat mesin pesawat. Ternyata gangguan tembakan dari gerombolan tersebut mengenai kembali korban pada bagian rusuk kiri dan peluru bersarang di tubuh korban menyebabkan korban tewas. Korban kemudian dievakuasi ke Wamena dan selanjutnya ke Jayapura," kata sumber itu.
Sumber lainnya menyebut, Pratu Fana S memang telah tertembak oleh kelompok sipil bersenjata di Tingginambut dan telah meninggal dunia, kemudian saat dievakuasi dengan heli, tiba-tiba heli yang ditumpangi ditembaki dan pelurunya kembali tembus dan bersarang di tubuh Pratu Fana.
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Erfi Triassunu saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya menyatakan benar adanya penembakan Heli milik TNI di kawasan Puncak Senyum, Puncak Jaya.
"Saat itu satu anggota saya terkena tembakan di daerah Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya yang kemudian dievakuasi melalui Heli ke Wamena, tapi di daerah Puncak Senyum, Helinya ditembak. Untuk sementara pelakunya diduga TPN/OPM," tuturnya.
Sore kemarin, korban penembakan itu telah tiba di Jayapura dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Marthen Indey.
Pangdam menegaskan kejadian yang kerap terjadi ini akan menjadi bahan evaluasi oleh TNI agar hal serupa tidak terulang kembali. "Ya, walau kita bisa ketahui sendiri bahwa pihak separatis tersebut menguasai medan sedangkan kita fokus dalam kerja bhakti sosial," tandasnya.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih anda telah memberikan komentarnya disini.